Senin, 09 Maret 2015
Bus Pariwisata di Kota Tua
JAKARTA - Direktur Utama PT Trans Jakarta, Steve Antonius Kosasih, mengungkapkan perusahaannya tengah menyiapkan layanan bus keliling khusus Kota Tua, Jakarta Barat. Layanan untuk umum ini gratis.
“Trans Jakarta sudah siapkan dua bus,” tutur Kosasih saat dihubungi, Sabtu 28 Februari 2015. Ia menyampaikan bahwa bus keliling gratis Kota Tua ini akan dilaksanakan mulai 11 Maret mendatang.
Menurutnya, dengan adanya bus gratis ini, nantinya tidak boleh ada lagi angkutan umum yang masuk ke Kota Tua selain bus tersebut. Paling lambat, operasional angkutan khusus Kota Tua itu akan berlangsung satu minggu setelah launching. Rencananya, akan ada beberapa halte bus yang memang disediakan untuk naik turunnya penumpang.
Kosasih kemudian menjelaskan bahwa tujuan pengembangan Kota Tua saat ini adalah sebagai tempat pariwisata, bukan bisnis. Oleh itu pemerintah akan berupaya sebaik mungkin untuk menarik minat wisatawan mengunjungi lokasi tersebut.
Bus Pariwisata Dilarang Masuk Alun-Alun Jogja Maret 2015
Harianjogja.com, JOGJA - Proses uji coba manajemen
lalu lintas kawasan Kraton Jogja akan tetap diteruskan selama beberapa
bulan ke depan. Kajian ini diperlukan untuk mengetahui perbandingan
tepat antara kondisi saat puncak musim libur dan di saat sepi.
“Perlu ada perbandingan yang jelas karena ada perbedaan yang mencolok
antara kondisi lalu lintas saat musim liburan dan pada saat sepi,” kata
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Jogja Wirawan Hario Yudho saat
rapat dengan Komisi C DPRD Kota Jogja, Senin (9/3/2015).
Ia memperkirakan proses uji coba manajemen lalu lintas kawasan Kraton
Jogja yang melarang bus pariwisata masuk tersebut diperkirakan
membutuhkan waktu sekitar satu tahun terhitung sejak November 2014.
Selama uji coba berlangsung, pihaknya memantau kondisi lalu lintas di
kawasan keraton secara intensif, termasuk dampak yang ditimbulkan
akibat larangan bus pariwisata masuk kawasan Kraton.
Selain Dishub Kota Jogja, dalam rapat tersebut juga dihadiri oleh
Asisten Sekretaris Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Jogja Aman
Yuriadijaya. Aman mengatakan, uji coba manajemen lalu lintas di suatu
kawasan akan menimbulkan dampak termasuk kondisi yang tidak nyaman bagi
masyarakat.
“Dampak yang ditimbulkan itu wajar karena ada perubahan di
masyarakat. Ketidaknyamanan itu hanya terjadi di awal saja dan
masyarakat akan menjadi terbiasa di kemudian hari,” kata Aman.
Ia menambahkan, penerapan uji coba manajemen lalu lintas yang kini
dilakukan di kawasan Keraton Yogyakarta dimungkinkan akan diperluas
tidak hanya di Alun-Alun Utara saja tetapi juga di wilayah sekitarnya
seperti Keben dan Tamansari.
“Harapannya, Komisi C bisa ikut membantu mengawasi pelaksanaan uji
coba ini. Apalagi pada akhir tahun ini akan mulai dilakukan penerapan
pedestrian di kawasan Malioboro,” katanya.
Sedangkan Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta Christiana Agustina
mengatakan, pemerintah daerah perlu mengambil sikap secara cepat atas
berbagai gejolak yang muncul di masyarakat sebagai dampak uji coba
manajemen lalu lintas di kawasan Keraton Yogyakarta.
“Jika masalah di masyarakat tidak segera diredam, maka dimungkinkan
masalah yang ada akan semakin kompleks dan sulit diatasi,” katanya.
Langganan:
Postingan (Atom)