Jumat, 19 September 2014

Ini Sasis Bus Terpanjang dan Paling Bertenaga (OC 500 RF 2542)

Jakarta, KompasOtomotif – Mercedes-Benz meluncurkan sasis baru tipe OC 500 RF 2542 untuk bus di IIMS 2014, Kamis (18/9/2014). Dengan panjang mencapai 13,5 meter dan dilengkapi tiga poros roda, membuatnya menyandang predikat sebagai sasis bus pribadi terpanjang di pasar kendaraan komersial Indonesia.

Olaf Peterson, Director of Sales Commercial Vehicle Mercedes-Benz Indonesia (MBI) mengatakan,  dengan panjang yang bertambah, kapasitas penumpang juga dipastikan bertambah. ”Akan ada tambahan dua row di belakang. Sasis ini akan memberikan pengalaman baru bagi penumpang bus dalam berwisata,” ujar Peterson.

Untuk mendukung kelebihan itu, mesin ditawarkan lebih baik, 6-silinder vertikal segaris, 12 liter, injeksi langsung, dengan turbo dan intercooler. Jantung pacu itu berpadu dengan transmisi otomatis 12-percepatan yang akan memudahkan pengemudi mengoperasikan kendaaan. Tenaga yang dihasilkan mencapai 422 tk @1.900 rpm dan torsi "jumbo" 1.900 Nm di putaran rendah.

CanggihKombinasi tersebut diklaim menjanjikan akselerasi cepat dan pergeseran transmisi otomatis yang halus. Ini akan menjanjikan kenyamanan untuk setiap penumpang. Konsumsi bahan bakar juga diklaim jauh lebih irit, berkat rem cakram khusus dan sistem yang terintegrasi di dalamnya, mampu menghentikan pasokan bahan bakar saat tidak dibutuhkan.

Sektor lain yang juga diperhatikan adalah keamanan. Sasis baru ini sudah dilengkapi fitur keamanan yang memadai seperti Electronic Braking System (EBS), ABS, Acceleration Skid System (ASR), dan Electronic Stability Program (ESP). Semua teknologi itu berpadu agar bus tak mudah selip meski melaju kencang di jalanan licin dan berkelok

”Pertumbuhan pasar kendaraan komersial didukung dengan pertumbuhan dunia pariwisata, yang membutuhkan bus yang memiliki performa mesin tangguh, teknologi, sekaligus efisien dan aman. Kebutuhan itu dipenuhi oleh sasis OC 500 RF 2542,” tegas Peterson.

Harga yang dipatok adalah Rp 1,5 miliar. MBI sudah bisa menerima pemesanan sasis bus istimewa ini, berapa pun jumlahnya.

Info Artikel : http://otomotif.kompas.com
Editor : Aris F. Harvenda

Kamis, 11 September 2014

Sistem e-Hajj Belum Efektif untuk Transportasi Haji

 Bus yang Disediakan Naqobah untuk Jamaah Haji
VIVAnews - Kendati cukup efektif dalam proses imigrasi, sistem e-Hajj (elektronik haji) yang diterapkan pemerintah Arab Saudi pada musim haji tahun 1435 Hijriah ternyata masih belum efektif dalam sistem transportasi jamaah calon haji. Pihak naqobah masih sibuk menempel stiker barcode di paspor jamaah, sehingga prosesnya memakan waktu lama.

Naqobah adalah gabungan perusahaan-perusahaan transporasi di Arab Saudi. Kalau di Indonesia, naqobah sama dengan Organda.

"Harusnya dengan e-Hajj, sistem barcode tidak perlu ditempel lagi. Jadi tidak efektif, makan waktu. Harusnya tinggal pakai alat tembak, karena semua sudah terintegrasi dengan sistem di imigrasi," kata Kepala Daerah Kerja Jeddah Ahmad Abdullah Yunus di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Sabtu 6 September 2014.

Abdullah langsung menyampaikan keluhan tersebut kepada pihak Kementerian Haji Arab Saudi ketika pejabatnya sedang meninjau bandara. "Kalau di imigrasi enak tinggal tembak, tapi ini kenapa masih banyak stiker-stiker barcode yang ditempel sana-sini. Coba kalau naqobah punya satu alat tembak," katanya.

Satu hal lagi yang menjadi ganjalan dalam sistem transportasi jamaah, terutama di bandara, pengguna tidak bisa memilih bus yang kondisinya lebih baik karena naqobah. Ini karena pemerintah Arab Saudi masih mengakomodir seluruh perusahaan bus yang ada di negara ini.
Padahal pemerintah melalui Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Kementerian Agama telah meminta agar armada bus yang digunakan untuk mengangkut jamaah ke Madinah bisa di-upgrade. Seperti halnya bus dari Makkah ke Jeddah, Makkah ke Madinah, atau pun Madinah ke Jeddah dan Madinah ke Makkah. Bus-bus ini dalam kondisi prima dengan toilet di dalamnya.

Sedangkan bus yang mengantar jamaah dari bandara Jeddah ke Madinah saat ini tidak seluruhnya bagus. Perusahaan bus Hafil, misalnya. Sudah dua kali armada yang mengangkut mobil ini mogok dalam perjalanan dari Jeddah ke Madinah, sehingga perjalanan yang semula 5-6 jam, molor hingga 8-10 jam. "Di Makkah dan Madinah kita bisa upgrade, di sini susah, tidak bisa milah-milah," kata Abdullah.

Sebab sistem di bandara, naqobah memberlakukan jatah lima persen dibagi rata, termasuk kendaraan-kendaraan yang sudah tua. Abdullah berharap dalam pelaksanaan haji mendatang, pihak bandara mengizinkan keinginan panitia untuk mengupgrade transportasi bus jamaah. "Sebab kasihan, sudah perjalanan jauh masih naik bus yang jelek," katanya.

Naqobah sejauh ini hanya menjanjikan akan mengganti bus yang bermasalah. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, saat ini petugas  di bandara mencoba membuat selebaran yang dibagikan kepada ketua rombongan agar segera memberitahu petugas di Jeddah jika bus yang ditumpanginya mogok agar bisa diinformasikan kepada naqobah.

Istirahat Kelamaan


Terkait kedatangan jamaah yang biasanya langsung beristirahat di plaza Bandara King Abdul Aziz, Abdullah mengakui sempat mendapat komplain dari pihak Kementerian Haji. Sebab waktu istirahat jamaah kerap melebihi batas maksimal, 2 jam.

"Kami jelaskan soal perjalanan yang panjang, baik dari Indonesia ke sini ataupun persiapan perjalanan mereka dari tempat asalnya," kata Abdullah.

Abdullah meminta pengertian pihak kementerian karena sulit membandingkan jamaah Indonesia dengan jamaah dari negara lain seperti India, Pakistan atau pun Afganistan yang hanya membutuhkan perjalanan 3-4 jam ke Arab Saudi. "Wajar lebih lama, karena jamaah perlu refresh, harus ke peturasan dan lain-lain untuk mengembalikan kebugaranya," kata Abdullah.

Pangalaman-pengalaman tahun lalu, pihak Kementerian Haji hanya galak di awal-awal. Lama-lama mereka bisa memahami kondisi jamaah Indonesia. "Biasanya mereka ingin kita ikuti dulu aturan yang berlaku," kata Abdullah.

e-Hajj Pemondokan Tuntas


Sementara proses sinkronisasi kontrak perumahan jamaah haji Indonesia dengan sistem e-Hajj yang diberlakukan pemerintah Saudi Arabia akhirnya tuntas.

Setelah sempat dilakukan negosiasi ulang antara PPIH Daerah Kerja Makkah dengan para pemilik hotel, akhirnya beberapa pengusaha yang bermasalah bersedia mengubah kontrak.

Artinya, persoalan perbedaan kapasitas 1.700 orang di pemondokan sudah sepenuhnya bisa diatasi. Nantinya para pemilik hotel yang akan mencarikan pemondokan tersendiri yang jaraknya relatif dekat dengan wilayah induk.

Kepala Daker Makkah Endang Jumali, Sabtu, mengatakan saat ini input data pemondokan sudah seluruhnya rampung. "Saat ini sedang dilakukan proses konfigurasi penempatan dan pemecahan kloter sehingga tidak berjauhan dari wilayah induk. Jaraknya hanya sekitar 10 sampai 50 meter dari rumah awal," katanya.

Secara administratif beberapa pemilik hotel yang bermasalah juga sudah menyelesaikan permasalahnya dengan Dinas Pariwisata Makkah. Dari 116 perumahan yang ditetapkan, hanya satu pemilik yang masih harus menyelesaikan proses administrasi karena terkendala libur.
 Untuk Kebutuhan Bus Pariwisata di Indonesia bisa hubungi kami di website :

Ini Bus Antarprovinsi dan Pariwisata Terbaik

http://cdn-media.viva.co.id/thumbs2/2014/08/04/262728_hari-pertama-kerja-menhub-menggelar-halal-bihalal_663_382.JPG
VIVAnews - Kementerian Perhubungan hari ini, Rabu 10 September 2014, memberi penghargaan Piala Wahana Tata Nugraha terhadap sejumlah perusahaan. Piala tersebut, merupakan penghargaan untuk kategori angkutan darat.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, JA Barata, saat ditemui dalam acara pemberian penghargaan di gedung Smesco, Jakarta, mengungkapkan penilaian atas penghargaan ini dibagi menjadi beberapa tahap.

"Tahap pertama adalah penilaian administrasi yang dilakukan oleh Panitia Tingkat Provinsi yang meliputi aspek perencanaan, pendanaan, kelembagaan, dan perundang-undangan, sumber daya manusia, angkutan, prasarana, lalu lintas dan lingkungan," katanya.

Bobot nilai yang diberikan untuk penilaian ini adalah sebesar 30 persen. Selanjutnya adalah tahap Penilaian Teknis dan Operasional yang dilakukan oleh tim penilai dari Panitia Tingkat Provinsi, Akademisi, dan Panitia Tingkat Nasional, yang meliputi aspek sarana, prasarana, lalu lintas, dan pelayanan kepada masyarakat. Bobot nilainya sebesar 35 persen.

Tahap ketiga, menurutnya, adalah penilaian terhadap komitmen kepala daerah dan kebijakan pemerintah daerah dalam pengembangan dan pembangunan transportasi perkotaan, yang dilakukan oleh tim penilai dari Panitia Tingkat Nasional. Penilaian ini mempunyai bobot 35 persen.

Untuk daftar penerima penghargaan angkutan umum Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Pariwisata, Menteri Perhubungan Evert Ernest Mangindaan juga memberikan penghargaannya kepada perusahaan-perusahaan berikut :

Penghargaan untuk perusahaan kecil diberikan kepada PO. Litha and Co di Kota Makassar; perusahaan sedang kepada PO. Bima Suci di Jakarta; dan perusahaan besar diberikan kepada PO. Sinar Jaya Megahlanggeng di Jakarta.

Sedangkan untuk kategori perusahaan angkutan AKAP Pelayanan Non Ekonomi Terbaik untuk klasifikasi perusahaan kecil diraih oleh CV. Bintang Sempati di Kota Banda Aceh dan PO. Samarinda Lestari di Kota Balikpapan.
Kategori perusahaan sedang oleh PT. Hiba Utama Laju Prima di Jakarta, dan PO. San Putra Sejahtera di Kota Bengkulu. Sedangkan perusahaan besar dimenangkan oleh PO. Eka di Kabupaten Mojokerto dan PT. Rosalia Indah di Kota Surakarta.

Sementara itu, untuk kategori Perusahaan Angkutan Pariwisata Terbaik, untuk klasifikasi perusahaan kecil dimenangkan oleh CV. Pratama Putra di Kota Sidoarjo, kategori perusahaan sedang dimenangkan oleh PO. Ramayana di Kota Magelang, dan perusahaan besar dimenangkan oleh PT. Big Bird di Jakarta.

Tahun Lalu penghargaan ini diberikan kepada PT. Suryaputra Adipradana.
 

Rabu, 10 September 2014

Waduhh.. Taksi & Bus Pariwisata Diminta Tak Konsumsi BBM Subsidi

http://img.okeinfo.net/content/2014/09/11/320/1037511/V0wMaAJbkz.jpg
JAKARTA - Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) memastikan, konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi hingga Agustus 2014 mencapai 31 juta kilo liter (kl) atau setara dengan 67,2 persen dari kuota yang ditetapkan APBNP-2014.

"Konsumsi BBM sampai Agustus 67,2 persen dari kuota," kata Kepala BPH Migas, Andy Noorsama Sommeng saat di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Kamis (11/9/2014).

Andy menjelaskan, dari 31 juta kl tersebut, konsumsi untuk BBM subsidi jenis solar sudah sebesar 10,5 juta kl. Sementara untuk BBM subsidi jenis premium sebesar 19,7 juta kl, dan untuk minyak tanah sudah sebesar 619 ribu kl.

Kendati demikian, sambung Andy, BPH Migas juga akan merencanakan peraturan baru mengenai pengendalian BBM bersubsidi dengan melarang penggunaan BBM subsidi untuk jenis kendaraan tertentu seperti taksi, dan bus pariwisata.

"Mau ada pengaturan baru, lebih setuju taksi bus pariwisata, dilarang menggunakan BBM bersubsidi," tutup dia. (rzy)

Sumber :  http://economy.okezone.com/read/2014/09/11/320/1037511/taksi-bus-pariwisata-diminta-tak-konsumsi-bbm-subsidi