Selasa, 18 November 2014
Berapa Harga Bus Pariwisata Pasca Kenaikan BBM November ini??
VIVAnews - Pelaku usaha yang tergabung dalam Organisasi Angkutan Darat (Organda) akan melakukan mogok massal. Keputusan ini diambil sebagai tanggapan atas kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Ini merupakan keputusan bersama Organda seluruh Indonesia yang akan melakukan mogok masal selama 24 jam," kata Hantoro, Ketua Pariwisata - AKAP, Organda DIY, Selasa 18 November 2014.
Terhitung mulai Rabu, 19 November 2014, pukul 00.00 WIB hingga Kamis, 20 November 2014 pukul 00.00 WIB, seluruh armada angkutan darat yang ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan mogok beroperasi.
Meski angkutan umum akan mogok, untuk angkutan pariwisata yang sudah terikat kontrak, tetap akan berjalan seperti biasanya. Sebab, tidak mungkin pengusaha otobus memutus kontrak secara sepihak.
Dilarang menaikkan tarif
Hantoro memastikan, sebelum ada keputusan resmi terkait dengan kenaikan tarif angkutan umum antara Organda dan pemerintah, angkutan umum dilarang untuk menaikkan tarif secara sepihak, meski hal itu sangat memberatkan.
"Kami akan berusaha secepat mungkin berunding dengan pemerintah untuk penyesuaian tarif angkutan umum berdasarkan besaran kenaikan harga BBM bersubsidi," ujarnya.
Lebih lanjut, Hantoro mengatakan, dengan kenaikan harga BBM bersubsidi jenis solar hingga di atas 30 persen, menjadi pukulan telak bagi pengusaha angkutan wisata atau bus antar kota dan provinsi.
"Untuk bus wisata ukuran besar setiap kenaikan solar Rp500, maka kenaikan sewa bus Rp200.000 sehingga ketika naik sebesar Rp2.000, kenaikan harga sewa bus besar mencapai Rp800.000," tuturnya.
Harga sewa bus besar, saat ini, selama 14 jam, sebesar Rp2,4 juta. Nantinya, harga sewa bus naik menjadi Rp3,2 juta. (art)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar