Sejumlah wartawan yang ingin
menumpang shuttle bus menuju media centre KTT APEC, di BNDCC Nusa Dua,
Kamis (3/10), tak dilayani awak bus. Kejadian itu, tentu membuat mereka
gigit jari.
Tetapi penolakan sopir bukan tanpa alas an. Karena bus khusus
pengangkut awak media itu, tidak bias dihentikan di tengah jalan.
Sementara awak media menyetop bus di luar tempat yang ditentukan.
"Tidak bisa, tidak boleh berhenti pak sopir," kata Aiptu Pol I Ketut Sukata, dari Polda Bali. Klik !!! Iklan
Setiap shuttle bus, dikawal satu anggota polisi. Pada salah satu
shuttle bus yang disiapkan PT Telkomsel itu, Sukata bertugas mengawalnya
untuk mengangkut awak media pulang pergi dari terminal keberangkatan di
Hotel Santika Siligita, menuju media centre di BNDCC kawasan BTDC. Klik !!! Iklan
Kebijakan memperketat penumpang yang ikut menumpang di shuttle bus
mulai diberlakukan, Kamis. Kalau sebelumnya, kendaraan pengangkut bisa
dihentikan di depan lobi hotel atau di jalan dekat hotel, kini wartawan
harus melewati pintu pemeriksan sinar X dan pemeriksaan lengkap. Klik !!! Iklan
Pemeriksaan ketat di pintu sebelum naik ke bus itu memang memudahkan,
karena saat masuk ke media centre tidak diperiksa lagi. Begitu turun
dari bus, langsung bisa masuk ruang media centre, kendati di pintu masuk
sejumlah petugas keamanan tetap berjaga-jaga. Klik !!! Iklan
Ketut Sukata menjelaskan, para wartawan yang hendak menuju media
centre memang harus naik shuttle bus dari Siligita dan tidak boleh ada
yang turun di tengah jalan. Begitu juga mereka yang hendak menumpang di
luar tempat yang ditentukan tidak akan dilayani. Klik !!! Iklan
"Jadi initinya sebelum naikbus, mereka harus melewati pemeriksaan badandulu," katanya.
Sejumlah barang bawaan juga tidak boleh dibawa naik ke atas bus,
mulai dari korek api, rokok, parfum yang menggunakan tekanan udara.
Kalau ada yang kelupaan membawanya, harus merelakan untuk sementara
ditinggalkan atau dititipkan di tempat pemeriksaan. Klik !!! Iklan
Wartawati sebuah media terbitan Bali, Dewi Umayati, yang menyetop
shuttle bus di jalan, mengaku hanya coba-coba saja. Siapa tahu bus mau
dihentikan, kan tidak perlu berjalan jauh ke terminal shuttle bus.
"Kalau nggak mau berhenti, ya nggak apa-apa, karena memang harus melewati pemeriksaan," katanya.
Mendekati pelaksanaan pertemuan puncak KTT APEC, penjagaan kawasan
Nusa Dua memang semakin diperketat. Akibat peningkatan pengamanan itu
pula, laju kendaraan di Nusa Dua jadi melambat dan kerap muncul
kemacetan di beberap ruas jalan. Klik !!! Iklan
Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB), Yaseer, yang
dipekerjakan Telkomsel menjadi salah seorang pemandu dalam shuttle bus,
menyebutkan, kian hari jalanan akan semakin macet. Sehingga waktu tempuh
menuju media centre akan lebih lama.Klik !!! Iklan
"Walaupun setiap lima menit selalu ada shuttle bus yang berangkat menuju media centre,
tapi hendaknya awak media menyiapkan waktu sekitar 30-40 menit untuk
sampai ke BNDCC agar tidak ketinggalan acara," katanya. BNDCC-Santika
Siligita hanya berjarak sekitar dua kilometer. Klik !!! Iklan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar